Jumat, 25 Januari 2013

Hipnosis dan Hipnotis

Pasti temen-temen tahu Romi Rafael kan? Siapa yang tidak kenal pakar hipnotis kondang yang satu ini. Diluar sana banyak orang – orang yang ingin memiliki keahlian hipnotis. Hipnotis sangat bermanfaat untuk kehidupan kita, selain untuk pengobatan penyakit (hypnotheraphy), pengobatan alergi, penyembuhan gangguan psikis, pemberian sugesti untuk berkelakuan baik, dan ada pula menjadikan hipnotis sebagai cara untuk membongkar kasus – kasus kriminal (walaupun masih diperdebatkan) dan juga untuk entertainment hal ini tentu saja jika keahlian hipnotis dimiliki oleh orang yang tepat, akan tetapi banyak juga orang yang memiliki keahlian hipnotis dan menggunakannya untuk kejahatan seperti pencurian, pemberian sugesti untuk menjadi teroris, penjahat, pelacur , dsb. Perlu dibedakan juga, ada “HIPNOSIS” ada “HIPNOTIS”.

Hipnosis adalah suatu 'keadaan' yang sangat terbuka untuk menerima sugesti sehingga seseorang dapat berada pada sebuah bayangan yang seakan-akan nyata. Sementara hipnotis adalah 'tindakan' membawa subject ke dalam kondisi hipnosis oleh hypnotist. Hypnotic Induction (induksi hipnosis) adalah proses ketika hipnotist / penghipnotis membawa subject (orang yang dihipnotis) ke dalam kondisi hipnosis. hypnotic susceptablibility scales adalah skala kerentanan seseorang dalam menerima sugesti karena setiap orang memiliki kerentanan yang berbeda untuk dihipnotis.Seseorang yang berada dalam kondisi hipnosis dapat bertindak diluar kemampuannya saat terjaga. Saat berada dalam kondisi hipnosis seseorang dapat melakukan hal-hal luar biasa seperti menjadi sangat kuat dan tidak merasa kesakitan saat melakukan hal ekstrim.Dalam dunia kesehatan, hipnotis digunakan untuk membantu proses melahirkan dan dipakai juga dalam dunia kedokteran sebagai salah satu terapi.Terkadang kita sering menyaksikan, seorang hipnotist  selalu memberi sugesti kepada subject di akhir hipnotis “lupakan apa yang telah terjadi”, hal ini disebut post-hypnotic amnesia.
 
Dalam beberapa kasus, hipnosis pernah dijadikan salah satu cara dalam kesaksian suatu peristiwa. namun subject terkadang mengalami pseudomemories, yaitu memori yang salah yang diciptakan oleh statement dari penghipnotis selama hipnosis .ingat! ketepatan statement dari penghipnotis sangatlah berpengaruh terhadap jawaban-jawaban subjek. sehingga sangat dikhawatirkan adanya 'error', hal ini lah yang menyebabkan kesaksian hipnotis dalam kasus kriminal masih diperdebatkan. Adapun 2 teori yang mengkaji hipnosis, Dissociation theory. teori ini mengatakan bahwa ketika kita dalam kondisi hipnosis, kesadaran (conciousness) kita terbagi-bagi. Salah satu bagiannya adalah hidden observer, ialah bagian dari kesadaran yang mengamati semua prilaku kita. sehingga orang yang sudah dihipnotis mengetahui bahwa dirinya telah dihipnotis "oia, kayaknya tadi saya dihipnotis" Dalam social-cognitive theories dikatakan bahwa pengalaman dalam hipnotis adalah hasil dari harapan-harapan subject yang dihipnotis. Apa yang terjadi pada subject saat dihipnotis adalah apa yang ia ekspektasikanOrang yang sedang dihipnotis tidak sedang memalsukan pikiran tetapi sedang mengalami perubahan aktivitas di otaknya,  (Source : Passer dan Smith. 2007. Psychology The Science of Behavior and Mind. )