kompas.com |
SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara menjatuhkan ribuan
selebaran yang berisi mengecam pemerintah Korea Selatan di seberang
perbatasan kedua negara untuk pertama kali dalam 12 tahun, kata
Kementerian Pertahanan Korsel, Kamis (26/7/2012).
Tentara Korsel
mengumpulkan 16.000 lembar selebaran yang disebar di seberang perbatasan
Korut sejak 21 Juli lalu, kata kementerian itu.
Selebaran itu
berisi
kecaman terhadap pemerintah Presiden Korsel Lee Myung-bak dan rencananya menghancurkan patung almarhum pemimpin Korut, kata kementerian itu.
kecaman terhadap pemerintah Presiden Korsel Lee Myung-bak dan rencananya menghancurkan patung almarhum pemimpin Korut, kata kementerian itu.
"Korut menggunakan balon-balon untuk mengirim
selebaran-selebaran yang ditemukan bertebaran di daerah-daerah
perbatasan itu," kata seorang pejabat kementerian kepada AFP.
Itu
adalah pertama kali Korut menjatuhkan selebaran-selebaran semacam itu
sejak negara itu berjanji tidak akan memfitnah Seoul dalam satu KTT
bersejarah tahun 2000, katanya.
Pada tahun 2004 kedua pihak
sepakat untuk tidak menghidupkan pengeras-pengeras suara di sepanjang
perbatasan itu, sebagai bagian dari satu kesepakatan untuk menghentikan
semua propaganda lintas perbatasan.
Hubungan antara dua negara itu
memburuk sejak Lee menghentikan satu bantuan dan kebijakan tahun 2008.
Ketegangan tetap tinggi setelah peluncuran roket Korut yang gagal April
lalu, yang dianggap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya sebagai satu
usaha uji coba rudal balistik.
Pyongyang juga mengancam serangan terhadap pemerintah Lee dan media konservatif karena menghina pemerintahnya.
Pekan
lalu seorang pembelot yang kembali ke Korut setelah tinggal di Korsel
mengaku bahwa para agen Seoul menjanjikan dia hadiah-hadiah yang banyak
jika ia pulang ke kampung halaman dan meledakkan satu patung Kim
Il-Sung.
Jon Yong-Chol dalam satu konferensi pers di Pyongyang
mengatakan, ia direkrut untuk misi itu setelah bermukim di Korsel. Badan
intelijen Seoul membantah tuduhan itu.
Militer Korsel memulai
kembali penyebaran selebaran anti-Pyongyang tahun 2010 setelah Korut
menembaki satu pulau perbatasan dan menewaskan empat warga Korsel.
Peluncuran
balon propaganda militer ditunda setahun kemudian, tetapi para aktvis
Korsel secara tetap mengirim selebaran-selebaran anti-Pyongyang.
Korut,
yang mengawasi dengan ketat berita dari luar, menanggapi dengan marah
peluncuran selebaran itu dan mengancam akan menembaki perbatasan itu
untuk mencegah selebaran itu tiba.