Pendekatan KAP (Komunikasi Antar Pribadi)
Pendekatan antar pribadi dibagi menjadi tiga hal :
Bittner (1985:10)
menerangkan KAP berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan
medium suara manusia (human voice).
medium suara manusia (human voice).
Menurut Barnlund (dikutip
dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut:
- Bersifat spontan.
- Tidak berstruktur.
- Kebetulan.
- Tidak mengejar tujuan yang direncanakan.
- Identitas keanggotaan tidak jelas.
- Terjadi sambil lalu.
Hubungan diadik mengartikan KAP sebagai komunikasi
yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.
Untuk memahami perilaku seseorang, harus
mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama (Laing,
Phillipson, dan Lee (1991:117).
Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan
KAP sebagai komunikasi
antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi
ini adalah:
- Spontan dan informal.
- Saling menerima feedback secara maksimal.
- Partisipan berperan fleksibel.
Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan
tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan jaringan komunikasi.
3.
Pengembangan
KAP dapat dilihat dari dua
sisi sebagai perkembangan
dari komunikasi
impersonal dan komunikasi
pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan
dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan
M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental
tentang semakin banyak komunikator
mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang
terbawa dalam komunikasi
tersebut.
Edna Rogers (2002: 1),
mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP mengasumsikan bahwa
KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.