Sabtu, 21 Juli 2012

3 WNI Jadi Korban Luka Penembakan Colorado

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga warga Indonesia turut menjadi korban luka dalam insiden penembakan massal yang terjadi pada pemutaran perdana "The Dark Knight Rises", film terbaru Batman, di Aurora, Colorado, AS, Jumat (20/7/2012) dini hari.
Hal ini dipastikan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles, Jumat (20/7/2012). Menurut Konsul Protokol dan Konsuler pada KJRI LA Sri Wahyuni, para korban adalah
satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang merupakan penduduk Aurora.

Korban pertama adalah Anggiat M Situmeang (45) yang menderita luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Ia tidak memerlukan perawatan rumah sakit. Istrinya, Rita Paulina Silalahi (45), menderita luka di lengan dan kakinya. Ia kini dirawat ke Rumah Sakit Denver Health.

Korban ketiga adalah anak mereka, Prodeo Et Patria Situmeang (15), yang menderita luka tembak di punggung bawah kiri. Sri Wahyuni mengatakan, Prodeo dirawat di Rumah Sakit Universitas Colorado.

"Menurut Informasi yang kami terima, yang bersangkutan dalam keadaan stabil. Proyektil pelurunya memang masih menempel di kaki, tapi tidak mengenai organ vital."

Pihak KJRI LA mengatakan, mereka telah mengirimkan perwakilan ke Colorado untuk mendampingi para korban. Polisi di negara bagian Colorado mengatakan, 12 orang tewas dan sedikitnya 59 luka-luka dalam penembakan di sebuah gedung bioskop di Aurora, di pinggir kota Denver.

Pejabat penegak hukum mengidentifikasi tersangka itu bernama James Holmes, warga Amerika berusia 24 tahun yang baru-baru ini terkena drop out (DO) dari studi neuroscience di universitas terdekat. FBI mengatakan, insiden penembakan massal ini itu tidak terkait dengan kelompok teroris.
Sumber :
VOA
Editor :
Hindra